beranda

Jumat, 08 November 2013

Aktivis Dakwah Juga Manusia


Kembali berbicara mengenai aktivis Dakwah kampus. Seseorang dengan aktivitas sehari-harinya selalu mangajak kepada kebaikan yang dalam kesempatan ini dilakukan dalam kampus (catatan: aktivitas mengajak kebaikan tidak sebatas dilakukan dalam kampus. Kapan dan dimanapun kita buatlah hal-hal kebaikan). Aktivis Dakwah Kampus ini bergerak tidak hanya sendiri, melainkan bergerak secara bersama melalui lembaga atau organisasi yang ada dalam kampus itu sendiri tentunya, mungkin sudah tidak asing jika mendengar Lembaga Dakwah Kampus (LDK).

Melihat namanya cukup cetar membahana memang, LDK = Lembaga Dakwah Kampus. Bisa dipastikan orang-orang yang ada di LDK ini adalah orang-orang sholih-sholihah yang dalam kehidupannya selalu berbuat kebaikan atau bisa dibilang kumpulan orang-orang sholih. Benarkah demikian? Saya akan sangat bersyukur jika demikian.



Baiklah wahai saudara sekalian yang dirahmati Allah, kita sadar kita bukanlah kumpulan malaikat yang dalam hidupnya selalu berbuat kebaikan, taat dan patuh kepada Allah ta’ala. Dengan kesadaran kita sebagai manusia yang lemah ini sudah seharusnya bagi kita untuk saling menguatkan.

Rasulullah saw. Bersabda,

“Semua anak Adam (manusia) itu sering membuat kesalahan (dosa) dan sebaik-baik manusia yang membuat kesalahan ialah orang-orang yang bertobat.” (HR. Ibnu Majah)

Yang namanya Aktivis Dakwah dimanapun berada tidak kalah terkenalnya dengan artis-artis ibukota saat ini. Keren kan terkenal seperti artis? Baik, terkenal dalam hal ini adalah ketika ada seorang aktivis dakwah kampus melakukan kesalahan. Informasinya langsung menyebar kepelosok kampus (*lebay), dan jadi berita hangat di kampus. Memang kondisi seperti itu bukanlah hal yang aneh, cukup jadi evaluasi bagi pengurus di LDK. Hanya kita coba pahami kembali hadits di atas menjelaskan kondisi manusia yang sering melakukan kesalahan, dan sebaik-baik manusia yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang bertobat. Mohon maaf sebelumnya, terkadang kita juga sombong saat melihat orang lain berbuat salah merasa diri ini paling benar.

Jadi saudara sekalian, jika melihat ada saudara kita yang melakukan kesalahan terlebih dia aktivis dakwah kampus silahkan untuk diingatkan. Kita bukanlah jamaah malaikat yang tak pernah salah. Jadi wajar memang jika kita berbuat salah, yang tak wajar adalah orang yang jelas berbuat kesalahan dan menyadarinya tapi tak mau memperbaiki diri.

Aktivis dakwah juga manusia, mengalami naik turunnya iman. Bedanya dengan yang lain mungkin aktivis dakwah cepat menyadari kegalauannya dan segera memperbaiki diri dengan mengikuti kajian keislaman. Memang ada tuntutan jika kita sudah dikenal sebagai aktivis dakwah di kampus, ini wajar mengingat pemahaman aktivis dakwah kampus terhadap keislaman sudah mulai bertambah karena saking banyaknya kajian yang diikuti, tak pernah absen mengikuti program pembinaan (mentoring) dan lain sebagainya. Jadi standar keimanan aktivis dakwah kampus harus lebih dari orang-orang pada umumnya.[1]

Selanjutnya saya ingin menjelaskan bahwa LDK bukanlah kumpulan orang-orang sholih-sholihah, melainkan kumpulan orang-orang yang ingin memperbaiki diri menjadi sholih dan lebih sholih kemudian menularkan kesholihanya kepada yang lain, LDK hanya sarana saja kawan, siapa saja boleh bergabung bersama di LDK, belajar bersama untuk lebih memahami islam. Silahkan bagi yang ingin menjadi bagian di LDK ini datang langsung ke sekretriat LDK di kampus tempat anda kuliah.




[1] Potret Ikhwan Sejati, Fauzul Izmi, hal. 49