beranda

Selasa, 29 Oktober 2013

KAMPUS ISLAM, ITULAH JATI DIRI UIKA




“Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S 3: 104)

Universitas Ibn Khaldun Bogor perlu menegaskan kembali jati dirinya sebagai kampus Islam. Nama kampusnya saja diambil dari nama seorang ilmuwan muslim, sosiolog dan sejarawan yang hidup pada abad ke 14 masehi yang bernama Abu Zaid Abdurrahman Ibn Khaldun. Founding fathers kampus ini juga banyak yang kyai diantaranya K.H Sholeh Iskandar (Allahu yarham). Ditambah lagi dengan motto, visi dan visi serta tujuan kampus UIKA yang menunjukkan kampus UIKA adalah kampus Islam.
Suasana UIKA Sedang melaksanakan Ospek
Jika demikian jati diri kampus UIKA adalah kampus Islam, maka kebijakan, program-program kerja, karakter, kultur, amaliah dan norma-norma kehidupannya pun harus diarahkan pada nilai-nilai Islam. Penegasan akan hal ini amat sangat penting untuk pengembangan dan kemajuan kampus sebagai salah satu kendaraan bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

JATI DIRI menunjukkan apakah institusi dan orang-orang yang berada di dalamnya termasuk NYASAR, BAYAR, atau SADAR; Institusi / individu NYASAR ibarat seperti pelari yang tidak tahu dimana finishnya. Secepat apapun langkahnya, yakin ia tidak akan pernah sampai dimanapun selama ia tidak punya tujuan. Institusi / individu BAYAR mendeskripsikan institusi atau individunya hanya bersemangat melakukan setiap aktifitas pekerjaan jika dibalik aktifitas itu ada upah, duit atau bayarannya. Sedangkan institusi / individu SADAR mendeskripsikan bahwa institusi / individunya benar-benar tahu dan sadar akan jati dirinya. Institusi atau individu yang tahu bahwa mereka sedang mengerjakan pilihan dan harapan hidup. Institusi atau individu SADAR tahu jika ingin mendapatkan ikan paus bukan mancing di selokan tapi di samudera.

Pun demikian dengan gerakan mahasiswa UIKA. Gerakan mahasiswa yang SADAR adalah gerakan yang tahu akan tantangan dan tanggung jawab lebih kedepannya. Gerakan mahasiswa yang melakukan sesuatu bukan melakukan semuanya. Gerakan mahasiswa yang memiliki kultur, karakter, nilai-nilai dan program kerja yang jelas yang tidak bertetangan dengan jati diri kampus. Idealisme mahasiswa yang dibangun dengan dasar intelektualitas, integritas, dan kepedulian terhadap masyarakat menuntut mahasiswa untuk bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Ada realitas yang menunjukkan tidak semua mahasiswa memiliki ketersadaran dan keterlibatan dengan gerakan mahasiswa. Hal ini disebabkan mahasiswa terhinggapi virus pragmatisme dan apatisme. Sistem pendidikan yang berlaku cenderung mendukung tersebarnya virus pragmatisme dan apatisme karena sepertinya hanya membentuk mahasiswa yang pintar dan terampil serta berorientasi kerja untuk memenuhi permintaan pasar.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah rekayasa sosial yang konseptual dan sistematis untuk melakukan pencerahan moral dan politik terhadap mahasiswa sehingga mereka menyadari tanggung jawabnya yang bukan sekedar tanggung jawab akademis, namun juga tanggung jawab sosial, tanggung jawab moral, tanggung jawab politis serta tanggung jawab kesejarahan. Keseluruhan tanggung jawab tersebut inheren dalam diri mahasiswa seiring berubahnya status dan identitas menjadi mahasiswa. Keseluruhan tanggung jawab tersebut merupakan konsekuensi identitas mahasiswa. Sederhananya, jika Anda berada di gerakan mahasiswa intra maupun ekstra, Saya dan Anda harus menjadi bukti bukan menunggu bukti. Berfastabiqul khoirotlah! Bersinergilah karena ada satu hal yang menyatukan kita yaitu UIKA. Tunjukkan dengan program kerja yang jelas dan dibutuhkan oleh mahasiswa UIKA. Selama ini pragmatisme dan apatisme mahasiswa UIKA disebabkan pula oleh kita-kita yang berada di gerakan mahasiswa dan para pemegang kebijakan kampus yang belum menunjukkan program kerja yang jelas dan dibutuhkan oleh mahasiswa.

Bagaimanapun tugas inti mahasiswa adalah mengoptimalkan segala potensi dan kesempatan yang ada untuk meningkatkan kapasitas diri maupun peran, menjadi generasi pembelajar, senantiasa mengambil pelajaran dari segala hal yang terjadi di dalam kehidupan agar kita memiliki kedewasaan dalam berpikir dan bertindak melebihi usia biologis kita. Menebarkan kebaikan kapan pun dan dimana pun kita berada. Berusaha untuk menjadi sebaik-baiknya manusia yaitu manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan itu diharapkan mahasiswa siap menjadi pemimpin di masa yang akan datang.

Pemuda harus terus bergerak, berfikir, berdiskusi, merencanakan sampai kepada tahap pelaksanaan suatu ide. Dan semua ini merupakan sarana berlatih bagi seluruh mahasiswa. “Siapa menanam benih, dialah yang akan menuai hasil.” Semoga para pemuda dan mahasiswa UIKA dapat memberikan pencerahan bagi bangsa yang telah lama menanti perubahan ke arah yang lebih baik. Walau tidak terlalu melejit-lejit, namun kita harus terus berupaya meretas perjuangan ini, agar hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, insya Allah.

 
Jika UIKA tidak ada apa-apanya, maka tidak ada pemimpin-pemimpin yang lahir dari rahim UIKA.
Jika UIKA tidak ada apa-apanya, maka tidak ada kontribusi UIKA pada masyarakat.
Karena ada apa-apanya
Civitas Akademika -termasuk alumni- melakukan sesuatu dan berkontribusi di masyarakat
Saya dan Anda bangga menjadi UIKA
Banyak pemimpin-pemimpin yang lahir dari rahim UIKA

Wallahu’alam bi ash-Showab
Salam Sukses Luar Biasa Dahsyat!
Motivator Muda Indonesia
Alumni FAI


[1]   Mahasiswa Teladan UIKA Bogor tahun 2006, Fakultas Agama Islam Jurusan Syari’ah Prodi Ekonomi Islam
    Ketua Lembaga Dakwah Kampus Al-Intisyar UIKA Bogor Masa Amanah 2007
    Motivator  Muda Indonesia PT ABCo Sugesti Motivatindo